Kamis, 20 Juni 2013

kajian RSB part 3

28/6/1434 H
Ibnu Qayyim berkata : “Saat-saat futur bagi seorang yang beramal adalah hal wajar yang harus terjadi. Tatkala masa futur seseorang masih masih membawa ke arah muraqabah (pengawasan oleh Allah) dan pembenahan langkah, dan selama dia tidak keluar dari amal-amal fardhu, dan tidak melakukan sesuatu yang diharamkan Allah, diharapkan ketika pulih dia akan berada dalam kondisi lebih baik dari keadaan sebelumnya. Sekalipun sebenarnya, aktivitas ibadah yang disukai Allah adalah ibadah yang istiqomah oleh seorang hamba. [dikutip dari majalah Ar-Risalah edisi 138. Hal : 50]. Jadi arahkanlah rasa bosan anda dengan amalan sunnah lain yang dengannya kita terjaga dan terhindar dari syubhat-syubhat yang menggoyang iman.

29/6/1434 H
“Orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan : ‘Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’un’ (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS. Al-Baqarah : 156-157].

2/7/1434 H
Do’a agar dimudahkan segala urusan : ‘اللهم لا سهلا الا ما جعلته سهلا و أنت تجعل الهزن اذا شعت سهلا’  “Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali apa yang Engkau jadikannya mudah. Dan Engkau dapat mengubah yang sulit menjadi mudah jika Engkau menghendaki” (HR. Ibnu Hibban dalam shahihnya no 2427, al Hafidz berkata : ‘Hadits ini shahih.’)


3/7/1434 H
Etika berpakaian dan berhias :
·         Disunahkan memakai pakaian bagus (pantas yang dimiliki) dan bersih
·         Pakaian harus menutup aurat. Yaitu longgar tidak membentuk lekuk tubuh, tebal, tidak tipis hingga memperlihatkan apa yang ada dibaliknya.
·         Pakaian laki-laki tidak menyeruai pakaian perempuan, begitu juga sebaliknya.
·         Tidak mengenakan pakaian ketenaran. Yaitu mengikut trend mode para artis. (‘Barang siapa mengenakan pakaian ketenaran di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian khinaan di Hari Kiamat. [HR. Ahmad]‘)


5/7/1434 H
Dalam ajaran islam, teman adalah saudara. Teman sejati adalah teman yang menyukai sesuatu untuk saudaranya sebagaimana ia menyukai sesuatu itu ada padanya. Bila ia rajin beribadah, ia juga suka kalau temannya suka beribadah. Untuk itu teman sejati akan saling menasehati dalam kebaikan. Sebab, setiap teman akan meniru temannya. Bagaimana teman anda
? :)

6/7/1434 H
Dalam bahasa arab ada 4 kata amin yang berbeda makna :
  Amin = Aman
 Aamin = Meminta perlindungan
Amiin = Jujur
 Aamiin = Ya Allah, kabulkanlah do’a kami

7/7/1434 H
Betapa banyak manusia yang bercita-cita untuk berpuasa ramadhan, tetapi cita-citanya tidak sampai karena dia keburu masuk kedalam gelapnya kuburan. Betapa banyak manusia yang sedang menjalani harinya tapi tak dapat menyelesaikannya dan betapa ramai orang yang mengira dapat bertemu hari esok tapi tak mendapatkannya. Sungguh, jika kalian melihat kematian dan beratnya perjalanan setelahnya, pasti kalian akan membenci panjang angan-angan dan tidak mau terpedaya karenanya.  (Ibnu Rajab al Hanbali Rahimahullah dalam Latha-if Al-Ma’arif : 351)

8/7/1434 H
“Cara memuji paling indah adalah mendo’akan, cara mencela paling indah adalah memberi teladan.”

11/7/1434 H
[Innamal a’maalu binniyyaat]
Tujuh obat lupa.... Lupa adalah penyakit dan diantara obat-obatnya adalah :
*  Berdo’a
*  Mengamalkan ilmu
*  Muroja’ah (mnegulang-ulang)
*  Memuliakan ahli ilmu (guru yang mengajar)
# Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As Sadhan *bersambung*

12/7/1434 H
[Innamal a’maalu binniyyaat]
Tujuh obat lupa :
* Mengajari orang lain
*  Meninggalkan maksiat
*  Semangat dalam bertanya
# Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As Sadhan

13/7/1434 H
[Innamal a’maalu binniyyaat]
Seorang muslim yang cerdas akan selalu ingat mati. Sehingga ia akan persiapkan untuk kearah sana. Sedang muslim yang bijak akan selalu berfikir untuk memperbaiki kekurangan pada dirinya.
“Qulil haqqa walau kaana murrah” (katakanlah kebenaran walau itu pahit)

14/7/1434 H
[Innamal a’maalu binniyyaat]
Mabuk cinta hanya akan menimpa hati yang kosong dari rasa cinta kepada Allah Ta’ala, hati yang berpaling dariNya dan hati yang mencari pengganti selain diriNya. Jika hati sudah dipenuhi perasaan cinta kepada Allah dan kerinduan bertemu denganNya, maka akan menjadi pelindung dari mabuk cinta. (Ibnu Qayyim Rahimahullah dalam Zadul Ma’al : 4/268)

15/7/1434 H
[Innamal a’maalu binniyyaat]
Dahulu para salaf senantiasa memulai tulisan mereka dengan hadits : ‘Innamal a’maalu binniyyaat’ (sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya), untuk mengingatkan dirinya agar senantiasa memelihara keikhlasan dan untuk mengingatkan murid-muridnya agar senantiasa memperbaiki niatnya. Oleh karenanya, Allah memberikan berkah pada tulisan-tulisan mereka. (Dr. Ahmad al kous, Khatib di masjid Al ‘Ajeery, Cordoba, Kuwait)

16/7/1434 H
Dzikir bagi hati itu bagaikan air bagi ikan, maka bagaimana jadinya bila ikan apabila terpisah dengan air? [Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah – semoga Allah merahmati beliau - dalam Al-Wabilush Shayyib, Ibnul Qayyim, hal. 110]
Barangsiapa banyak berdzikir kepada Allah maka akan terlepas dari kemunafikan. [Ka’ab dalam Al-Wabilush Shayyib, Ibnul Qayyim, hal.109]. Ayo isi waktu luangmu dengan berdzikir. :)

17/7/1434 H
[Innamal a’maalu binniyyaat]
“Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. Al- Imran : 185).
 “Tetapi kalian (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat lebih kekal dan lebih baik” (QS. Al-A’la : 16-17).
 “Apakah kalian sudah puas dengan kehidupan dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan dunia ini (apabila dibandingkan dengan kehidupan akhirat) hanyalah sedikit” (QS. At-Taubah : 38)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar