Seorang remaja pria bertanya pada ibunya,
”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!”
Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya
yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya
yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat
di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.
Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati
di dalam rumah.
Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari kerasnya pukulan,
tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.
Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari banyak nya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat
yang dicintainya.
Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari jumlah barbel yang
dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan.
Ikhwan sejati bukanlah
dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapidari konsistennya dia menjalankan
apa yang ia baca.
Setelahitu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang
dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?
Sang Ibu memberinya buku dan berkata…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar